porosNUSANTARAnews --- email : porosnusantaranews@gmail.com porosNUSANTARA.news: 05/28/16

Sabtu, 28 Mei 2016

Dies Natalis ke-XVI “Solidarity of Local Wisdom” Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB)


foto : nuri
Memperingati Dies Natalis Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB) ke-XVI, Ketua Umum, Asnawi menyebutkan bahwa Tema dalam peringatan kali ini adalah “Solidarity of Local Wisdom”

“Kami ingin mengangkat kembali budaya-budaya lokal yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat, karena terpengaruh dengan budaya asing, yang kita sendiri tidak tahu asal usulnya, oleh karena itu, dalam rangka Dies Natalis kali ini, FKMB melakukan beberapa kegiatan antara lain Turnamen Futsal yang melibatkan seluruh komponen Mahasiswa kedaerahan dan organisasi Kemahasiswaan, yang kemudian turnamen ini diikuti oleh 16 Tim yang dilakukan di Gedung Olahraga Gelanggang remaja Senen, Jakarta Pusat, dan Fashion Show adat Betawi yang dilakukan di Sekretariat FKMB, di Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Fashion Show ini melibatkan Murid-murid Rumah Belajar Betawi. Yang kesemuanya akan diundang dalam penutupan Dies Natalis ini pada tanggal 28 Mei 2016 yang akan dilakukan di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan“

Celoteh Basi

ilustrasi (foto istimewa)
masih saja mengelak
tentang kata yang kau umbar
janji-janji manis
atau segepok uang yang tersodor

apakah kau tahu
disana ...
ada bayi yang tergeletak dan mengerang
karena wajahnya tersiram air panas
disana ...
ada anak tak bisa sekolah
padahal kau tahu, pendidikan sudah gratis
disana ...
masih saja terjadi suap
tentang proyek fisik
atau dokter menegosiasi apotek

AYAH

Ilustrasi Cinta Ayah (foto : istimewa)
Mungkin ibuku lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?

Semasa kecil, ibuku lah yang lebih sering menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih, ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, walau beliau tak bertanya langsung kepadaku karena letihnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku.

Saat aku sakit demam, ayah membentakku *"Sudah diberitahu, Jangan minum es!”*

Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis di depan ibu.

Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku.

RM Panji Sosrokartono

RM. Panji Sosrokartono
(foto : istimewa)
Kartono, nama lengkapnya

RM Panji Sosrokartono, lahir 1877. kakak RA Kartini.1898, pribumi pertama yg kuliah di luar hindia-belanda, laiden. Cerdas, kesayangan para dosen. bisa 27 bahasa asing & 10 bahasa nusantara.

Pangeran ganteng, pinter, gaul, anak orang kaya, terkenal, & merakyat. hayoo kurang apa lagi si cowo keren ini. cewe2 eropa nyebut si Sosrokartono, "de mooie sos." (sos yg ganteng).

Bule Eropa & Amerika sebut dia dgn hormat, 'de javanese prins' (Pangeran Jawa). Pribumi memanggil Kartono aja.

1917, jadi wartawan perang dunia1 koran amerika, the new york herald, cab. eropa. test masuk nya, memadatkan artikel bahasa prancis sejumlah 30 kata dalam 4 bahasa (Ingggris, Spanyol, Rusia, Perancis). Kartono lulus dgn 27 kata, para bule asli lebih dari 30 kata.

Sebagai wartawan perang, ia diberi pangkat mayor oleh sekutu, tapi nolak bawa senjata.

"Saya tak nyerang orang, krn itu saya pun tak akan di serang. jd apa perlu nya bawa senjata?"

Tentang Buku Induk Herbal dan Rempah~

foto : istimewa
500 Tahun lalu, para begundal kolonial merampok rempah kita untuk hidup di negara mereka. 400 Tahun lalu, para penjajah merampok herbal kita untuk menyehatkan istri, gundik dan keturunan mereka.

300 Tahun lalu, para perampok asing mencuri SDA kita untuk membangun kota-kota mereka. 200 Tahun lalu, para penjahat memerkosa kawan-kawan kita untuk menegaskan era perbudakan internasional. 100 Tahun lalu, mereka menipu kita dengan kurikulum, ilmu, agama dan kebudayaan palsu demi sesembahan dan inlanderitas kita terhadap mereka.

Mengulang 500 tahun lalu, para penjajah kini sibuk memetakan harta karun kita yang tak habis-habis dalam rangka memastikan 1000 tahun penjajahan ke depan. Mereka bersiap menjarah masa depan kita!