porosNUSANTARAnews --- email : porosnusantaranews@gmail.com porosNUSANTARA.news: 05/26/16

Kamis, 26 Mei 2016

Ketua MUI Solo: Pemerintah terlalu mentolerir komunis, sehingga aktivisnya makin berani eksis

Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan - Ketua MUI Kota Solo
(foto: istimewa)
Solo - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo, Prof. Dr Zainal Arifin Adnan melihat beragam upaya dilakukan oleh kader-kader Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk membangkitkan partai terlarang itu. Beragam narasi menyesatkan dibuat untuk membelokan sejarah PKI, dari pemberontak menjadi korban.

Ironisnya pemerintah terlalu toleran bahkan terkesan memberi ruang bangkitnya ideologi komunis di Indonesia. Jika pemerintah memiliki komitmen untuk menumpas PKI seharusnya buku-buku berhaluan komunis dan yang bernuansa mempropagandakan PKI diberedel.

“Sikap pemerintah yang terlalu mentolelir pemikiran komunis membuat aktivisnya semakin berani menunjukan eksistensi. Mulai dari mengarang buku ‘Aku Bangga Jadi Anak PKI’, mengenakan kaos lambang PKI, mengajukan rekomendasi lewat simposium 65,” ujar Zainal di Joglo Arrahmah Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan Kota Solo dalam sarasehan dan temu tokoh muslim bertajuk mewaspadai kebangkitan PKI, Senin (23/5/2016).

Hillary Clinton dinyatakan abaikan peraturan Deplu Amerika Serikat

Hillary Clinton (foto:istimewa)
Penyelidikan internal di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa sosok kuat bakal calon presiden Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengabaikan peraturan Departemen Luar Negeri tentang surat elektronik.

Laporan yang sudah lama ditunggu-tunggu ini menyebutkan bahwa Clinton menulis surat resmi dengan menggunakan email pribadi di server komputer tak aman ketika ia masih menjabat sebagai menteri luar negeri.

Bagaimanapun diakui dalam laporan bahwa menteri luar negeri sebelum Hillary Clinton, Colin Powell, dari Partai Republik, juga menggunakan akun email pribadi.

BNN Bongkar Pengiriman Sabu di Balik Jilbab dan Celana Dalam

Konfrensi Pers BNN Bongkar Kurir Sabu di Balik Jilbab dan Celana Dalam
(foto: Putera/Okezone)
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengungkap kasus penyelundupan narkoba jenis sabu yang diselundupkan oleh kurir perempuan dengan menyelipkan barang bukti di balik jilbab dan di bagian bawah celana dalam.

"Dalam penggeledahan tersebut petugas menemukan barang bukti narkotika sabu di balik jilbab dan bagian bawah celana dalam dari tersangka," ujar Deputi pemberantasan Narkotika, Irjen Pol Arman Depari saat konferensi pers di gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa (24/5/2016).

Dia menegaskan, jika dilihat dari modus yang dilakukan para kurir ini sudah biasa melakukannya. Namun, para tersangka mengaku baru pertama kali melakukan hal tersebut.

Tugas Paspampres Miliki Kekhususan dan Kekhasan Tersendiri

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat acara Sertijab Danpaspampres
dari Mayjen TNI Andika Prakasa (kiri) kepada Brigjen TNI (Mar) Bambang Suswantono (kanan).
foto (istimewa)
JAKARTA - Tugas yang diemban Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memiliki kekhususan dan kekhasan tersendiri. Disamping bernilai strategis, juga penuh dinamika dan tantangan, yang setiap saat datang menghadang. Hal ini disebabkan posisi dan obyek yang menjadi sasaran utama pengamanan Paspampres, bersifat personal dan merupakan salah satu simbol kenegaraan.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dari Mayjen TNI Andika Prakasa kepada Brigjen TNI (Mar) Bambang Suswantono di Mako Paspampres, Jl. Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Rabu (25/5).
Sebagai simbol kenegaraan, mutlak diperlukan perlindungan, pengawalan dan pengamanan yang bersifat khusus. Sebab, sebagai simbol kenegaraan tentu mencerminkan bangsa dan negara. Artinya, terjaminnya keamanan simbol negara, berarti mencerminkan keamanan negara kita. "Ingat, kalian adalah prajurit-prajurit terpilih yang memiliki dedikasi dan militansi sangat tinggi dalam menjamin keamanan simbol negara," kata Panglima TNI.

CLBK, Gerindra dan PDIP

Ilustrasi (foto: Istimewa)
Jakarta - Partai Gerindra dan PDIP tampaknya akan mengulang sejarah untuk kembali berkoalisi di Pilgub DKI. Dengan menggabungkan kekuatan, Gerindra yakin mampu mengalahkan Gubernur DKI petahana, ungkap Waketum Gerindra Arief Poyuono, Rabu (25/5/2016).

Gerindra dan PDIP disebut Arief punya banyak kesamaan. Terutama soal ideologi akan perjuangan terhadap wong cilik.

"Gerindra dan PDIP antipenindasan terhadap wong cilik. Gusur menggusur tidak boleh semena-mena dilakukan pejabat pimpinan Jakarta" ucap Arief.

Arief mengatakan Gerindra partai pimpinan Prabowo Subianto itu ingin mengusung pasangan yang memperhatikan keadilan bagi warga Jakarta.

Apek Saiman Terima Kunjungan Majelis GEMA GONG PANCASILA

ilustrasi (foto:istimewa)
JAKARTA, 250516 - Sejalan dengan upaya untuk mengembalikan nilai-nilai Pancasila sebagai sebuah ideologi dalam berbangsa, maka Wardi_Jien, SH, selaku pimpinan Majelis GEMA GONG PANCASILA menyambangi sekretariat Komunitas Masyarakat Jakarta Utara (KOMJU). Dalam kunjungan singkat tersebut, Apek Saiman yang akrab disapa Bang Apek, selaku Koordinator KOMJU menerima dengan baik kedatangan Majelis GEMA GONG PANCASILA (Wardi_Jien, SH, Alam Massiri, Iksan Matel dan Syarif.

Dalam diskusi singkat tersebut, Bang Apek sangat setuju dengan tujuan GEMA GONG PANCASILA, yang mengusung PANCASILA sebagai dasar dalam berideologi dalam bangsa Indonesia ini. Secara singkat Bang Apek menyebutkan pula bahwa, “nilai-nilai Pancasila hari ini mulai tergerus dengan peradaban, mulai terlupa dengan nilai-nilai ketimuran sebagai salah satu tolak ukur dalam berbangsa di Indonesia tercinta.