porosNUSANTARAnews --- email : porosnusantaranews@gmail.com porosNUSANTARA.news

Senin, 20 Juni 2016

Habib Rizieq, Nasionalisme dan Perubahan Sosial

Dr. H. Syahganda Nainggolan, MT
Oleh Dr. H. Syahganda Nainggolan, MT.
(Asian Institute for Information and Development Studies)

Ada 3 fenomena penting yang  dicatat sejarah tentang  Habib Rizieq dalam beberapa waktu ini. Pertama, saya mendengar kabar dalam pengajian di rumah Hasyim Muzadi, pak Kyai ini mengatakan bahwa Habib Rizieq dan FPI adalah kelompok Ahlussunnah Waljamaah yang sama dengan NU. Kyai Hasyim mengatakan kepada Banser NU agar tidak melakukan gerakan berseberangan dengan FPI. Kedua, Habib Rizik menjadi tokoh sentral yang digandrungi ummat Islam ketika baru baru ini menjadi tokoh utama dalam melawan kebangkitan Komunisme. Dan tokoh utama, dalam melawan Kompas yang melakukan propaganda anti Islam via "warung Saeni". Hal ini bisa dilihat banyaknya pujian dan pembicaraan di dunia maya tentang Rizieq. Yang ketiga, sesuatu yang cukup menakjubkan saya adalah tokoh2 sebuah group diskusi WA, WAG PN1, yang berisikan kelompok sekuler dari kalangan akademis, politikus, dpr, dan tentara pensiunan memberi apresiasi terhadap langkah2 Habib Rizik belakangan ini dan bahkan ingin menjalin silaturahmi dg beliau.

Kamerad Dan Pemuda BNN Santuni 500 Yatim Dan Piatu

foto : istimewa
PNews, JAKARTA - Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (KAMERAD) serta PEMUDA BNN (Bersama Ninggalin Narkoba) menggelar acara santunan bagi 500 orang anak yatim piatu, janda tua, dan kaum dhuafa, sekaligus acara pelantikan pengurus pusat PEMUDA BNN (Bersama Ninggalin Narkoba) dan diakhiri dengan buka puasa bersama. Adapun pemberian santunan dan bantuan bagi warga kurang mampu, janda, serta anak yatim di momen pertengahan berjalannya bulan puasa yang jatuh pada bulan juni 2016 ini yang dilangsungkan di Tugu Proklamasi, Jalan Proklamasi. Jakarta Pusat, Jakarta Minggu (19/6).

Ketua Umum Pemuda BNN, Haris Pertama mengatakan bahwa DPP Pemuda BNN (Bersama Ninggalin Narkoba) yang merasa khawatir dan mengingat saat ini Indonesia dalam posisi 'bonus demografi', yang artinya jumlah penduduk usia produktif lebih besar daripada penduduk usia tidak produktif dan sebagian besar pengguna narkoba justru berada di usia produktif ini hingga narkoba merupakan ancaman yang nyata bagi masa depan.

Sabtu, 18 Juni 2016

BUKBER GONG PANCASILA dan MD ANNISA NURUSSALAM, serta Pemberian Santunan Bagi Fakir Miskin

Foto Bersama Pimpinan Nasional GEMA GONG PANCASILA, Wardi_Jien, SH
dan Ketua Umum Majelis Dzikir Annisa Nurussalam, Ibu Hj. RAN Tuty Tanoedjiwa
serta Pengurus lainnya (foto : nuri) 
 Pnews.com, Jakarta – Gerakan Masyarakat Gotong Royong Pancasila (GEMA GONG PANCASILA) kembali melakukan buka puasa bersama pada hari ini, 18 Juni 2016. Bertempat di Sekretariat GEMA GONG PANCASILA, jalan Kramat Pulo, Senen, Jakarta, sekaligus membagikan Santunan Kepada Anak Yatim dan Fakir Miskin di sekitarnya bersama Yayasan Majelis Dzikir Annisa Nurussalam. Dalam kesempatan buka puasa dan pembagian santunan tersebut, dihadiri oleh Ketua Umum Majelis Dzikir Annisa Darussalam Hj. RAN Tuty Tanoedjiwa dan Pimpinan Nasional GEMA GONG PANCASILA, Wardi_Jien, SH, juga dihadiri undangan lainnya, seperti Pimpinan Pusat KANNI dan beberapa aktivis Jakarta.

Minggu, 12 Juni 2016

POSISI TAP MPR SEKARANG, Oleh: Prof. DR. Mahfud MD

Mahfud MD
PNEWS - Masih saja banyak yang kaget ketika dikatakan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR) yang berlaku sekarang ini tidak bisa dicabut oleh MPR sendiri.
Padahal kedudukan dan wewenang MPR sudah berubah seiring dengan amendemen UUD 1945 (1999-2002). Tegasnya, MPR sekarang tidak bisa lagi mengeluarkan atau mencabut Tap MPR sebagai peraturan perundang-undangan yang kedudukannya di bawah UUD dan di atas UU. Itulah sebabnya, ketika ada ide untuk menghidupkan GBHN melalui Tap MPR, masalahnya menjadi sulit.
Ini karena MPR tidak bisa lagi mengeluarkan Tap seperti dulu. Itu pulalah sebabnya, ketika ada ide agar Tap MPR tertentu dicabut, maka jawabannya, ”Sekarang secara konstitusional MPR tidak bisa mencabut Tap MPR”. Mengapa begitu? Mengapa pula di dalam UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan masih disebutkan Tap MPR sebagai peraturan perundang-undangan level kedua? Inilah yang harus dipahami.
Menyusul reformasi tahun 1998 yang s

GEMA GONG PANCASILA Buka Puasa Bersama; WARDI_JIEN, SH; Reaktualisasi Gerakan menuju NKRI

foto : nuri
Pnews, JAKARTA – Ramadhan merupakan sebuah salah satu sarana dalam mengaktualisasikan diri untuk saling bersilaturahmi antar sesama. Dalam momentum ini, WARDI_JIEN, SH, selaku Pimpinan Nasional Gerakan Masyarakat Gotong Royong Pancasila (GEMA GONG PANCASILA) melakukan buka puasa bersama para aktivis Gerakan se-Jakarta, yang dilaksanakan pada hari Minggu, 12 Juni 2016. 

Dalam kesempatan tersebut, Buka Puasa tersebut dihadiri ± 100 orang, antara lain; DR. Hj. Rustuty Rumagesan (Ratu Kokoda, Papua Barat), Kang Sastro, Adiyaksa Wibowo, Dolly Yatim (Rakyat Tanpa Partai), Ali (Pejuang Tanpa Akhir), Bambang Santoso, Vinca Irene (Komite Advokasi Hukum Nasional Indonesia), Iksan Matel (Pengamen Jalanan), Djen Musadi, Nico (Jurnalis), perwakilan warga depok dan tangerang dan banyak lainnya.