“Menanggapi banyaknya isu terang PKI di media masa saya Wardi Jien SH selaku pimpinan Majelis Gerakan Masyarakat Gotong Royong Pancasila (Majelis Gema Gong Pancasila) menyampaikan bahwa sejak awal kami sudah menduga sebelumnya,” ungkap Wardi kepada citraindonesia.com, di Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2016).
Oleh karena itu, jelasnya, pada hari Minggu, 5 April 2015 di patung HKSN senen, Majelis Gema Gong Pancasila, yang bersama ketua MPR RI Bapak Zulkifli Hasan, Pangdam Jaya BPK Mayjien Agus Utamo, para Kepala Suku Raja dan Sultan juga beberapa Ormas dan LSM telah membuat sebuah deklarasi Gema Gong Pancasila dalam rangka setia cinta dan sepakat bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia.
“Itu semua kami lakukan demi menjaga dan mengawal Pancasila dari rongrongan komunis teroris Isis narkoba dan koruptor yang merusak nilai nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila,” ujarnya.
Menurutnya, dengan cara melawan sebuah ideologi dengan cara mengajarkan di sekolah dan di warga dari tingkat RT sampai yang paling tinggi, tapi pengajaran itu bukan ala P4 jaman Soeharto yang lebih pada doktrin.
Lanjutnya, namun pengajaran tersebut seharusnya lebih bersifat akademik dan pemahaman yang mendasar tentang makna dan nilai serta keilmuan yang mendalam bukan sekedar ajaran yang di paksaan tapi lebih menitik beratkan pada ajaran penyadaran yang mendalam dan ilmiah.
“Maka dari itu kami Majelis Gema Gong Pancasila talah membuat modul pengajaran dan penanaman nilai nilai Pancasila dengan modul 36 jam yang intinya adalah 12 nilai di dalam pancasila akan dapat di proyeksikan menjadi 60 nilai yang harus diwujudkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari berbangsa dan bernegara,”imbuhnya.
Karena dengan 60 nilai tersebut, katanya dapat menilai dan mengukur tingkah laku seseorang dan pejabat apakah sudah menjalankan Pancasila atau belum dalam kehidupannya. (pemi)
sumber : citraindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar