Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan pandangannya saat menjadi pembicara dalam bedah buku "Kebudayaan dalam Politik" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (11/3/2015). L6 |
"Kita mulai kehilangan roh kebangsaan kita, Pancasila sebagai ideologi bangsa. Kita mulai jauh dari Bhinneka Tunggal Ika," kata Zulkifli dalam acara Deklarasi Gema Gong Pancasila di Halaman Patung Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Senen, Jakarta Pusat, Minggu (5/4/2015) malam.
Dalam sambutannya, Zulkifli juga menyinggung terkait minimnya pengetahuan masyarakat sila ke-4 Pancasila. Padahal, sila ke-4 ini dapat menjadi pedoman masyarakat dan pemerintah dalam pengambilan keputusan.
"Sekarang ini sila yang ke-4, 'Permusyawaratan dan Perwakilan' kini maknanya sudah jauh. Sekarang berganti, 1 orang 1 suara, sedikit-sedikit voting. Padahal kita tahu, kita ini putih. Tapi dengan votting bisa berubah jadi hitam," ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Tak hanya itu, Zulkifli juga menyinggung perselisihan antara eksekutif dengan legislatif dalam membahas suatu kebijakan. Ketua Umum PAN ini pun mencontohkan, kisruh pembahasan APBD yang kini tak kunjung selesai antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD.
"Gubernur dengan DPRD berkelahi dan saling lapor. Pemilihan walikota, yang menang jalan daerahnya diaspal, yang kalah tidak diaspal," sindir dia.
Zulkifli pun berharap, seluruh lapisan masyarakat agar kembali kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Apalagi, di usia Indonesia yang hampir menuju ke-70 tahun.
"Seharusnya masalah-masalah soal keadilan sudah selesai bagi kita. Kalau hanya MPR yang mendorong Pancasila, Bhinneka Tungal Ika, dan UUD 1945 tidak akan berhasil. Kalau tidak dengan dibantu dengan kita-kita semua," tandas Zulkifli. (L6/red-spider)
sumber : suara pilar demokrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar