foto : wardi_jien |
Adanya Gema Gong ini tidak lain hanyalah untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai Ras, Agama, Pulau dll.
Pendeklarasian ini dihadiri oleh warga Kelurahan Kenari, Banser, Danramil, Ormas Laskar Merah Putih, Pemuda Pancasila, Karang Taruna Kelurahan Kenari dll, sekaligus santunan anak yatim-piatu yang berlangsung di halaman parkir Museum Muhammad Husni Thamrin, Minggu (8/5/2016).
Selaku Pimpinan Majelis, dalam sambutanya Wardi mengatakan bahwa Ia sangat senang dengan hadirnya Gema Gong Pancasila.
"Maksud acara ini adalah karena bangsa ini sudah semrawut akibat kepentingan pribadi, politik dll dan adanya iri dengki, dan syirik", Tandasnya.
"Kenapa disebut Gotong Royong, karena Koruptor, ISIS, Komunis semuanya bergotong royong tapi tidak berpancasila. Mari bersatu apapun Agama kita, ras kita semua ini demi Pancasila, karena Pancasila adalah jiwa kami. Mencari ekonomi tanpa Pancasila adalah Rampok dan Jika tidak cinta Pancasila maka jangan ke Indonesia, jangan mau diadu domba", Tambahnya dengan semangat yang berapi-api.
Didalam pidatonya, Wardi Jien menuturkan akan ada pelajaran Penataran pancasila modulasi 36 jam yang akan disebar luaskan ke seluruh indonesia.
Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB mengharapkan baik TNI, Polri, DPR maupun MPR untuk bergotong royong berazaskan Pancasila.
Gerakan ini juga untuk menumbuhkembangkan solidaritas di antara masyarakat terutama generasi muda dalam kaitannya dengan pancasila, seperti Setia dan Cinta pada Pancasila, siap bersatu, rukun, bergotong royong demi Indonesia merdeka, bersama TNI-POLRI mewujudkan keamanan dan ketertiban demi keutuhan NKRI, siap berperang melawan segala bentuk Narkoba dan siap memberantas korupsi.
Yang tidak kalah penting akan keberadaan Majelis Gema Gong Pancasila ini adalah sebagai tempat untuk bersatu dan saling menyayangi, membimbing dan melahirkan pemimpin di tengah masyarakat luas terutama Indonesia. (tn/rudi/helmi/pnews)