porosNUSANTARAnews --- email : porosnusantaranews@gmail.com porosNUSANTARA.news: CIA Diretas, Tarik Agen dari Beijing

Jumat, 03 Juni 2016

CIA Diretas, Tarik Agen dari Beijing

Markas besar CIA di Langley, Virginia. yaleinwashington.com
Washington - Badan Intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) menarik sejumlah agennya dari Kedutaan Besar AS di Beijing. Menurut pejabat dan mantan pejabat Amerika, seperti dilansir Washington Post 29 September 2015, ini sebagai langkah pencegahan akibat peretasan terhadap data pribadi karyawan federal.

Langkah CIA ini merupakan dampak nyata dari penerobosan tersebut, salah satu dari dua peretasan utama ke komputer Kantor Manajemen Personalia (OPM) yang diungkapkan media awal tahun ini. Para pejabat Amerika mengaitkan peretasan itu dengan aksi oleh pemerintah Cina.

Pejabat Amerika mengidentifikasi pencurian dokumen melalui peretasan itu sebagai spionase politik yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi mata-mata dan orang yang mungkin direkrut sebagai mata-mata atau bisa diperas untuk memberikan informasi yang berguna.

Karena catatan di Kantor Manajemen Personalia mengandung pemeriksaan latar belakang karyawan Departemen Luar Negeri, pejabat pemerintah AS mengatakan, Cina bisa membandingkan catatan-catatan itu dengan daftar personel di kedutaan. Siapa saja yang tidak ada dalam daftar itu bisa jadi adalah agen CIA.

Penarikan dari Beijing itu dimaksudkan untuk melindungi personelnya yang mungkin bisa dikenali sebagai hasil dari peretasan itu, kata para pejabat yang berbicara secara anonim.

Saat ditanya Washington Post soal berita, CIA menolak berkomentar.

Pejabat senior bidang pertahanan dan intelijen, 29 September 2015 lalu mencoba untuk menjelaskan kepada komite parlemen soal bagaimana pemerintah menghadapi penerobosan di dunia digital, atau gangguan di dunia siber ini.

Direktur Intelijen Nasional James Clapper R. Jr., bersaksi di depan Komite Angkatan Bersenjata Senat dan berusaha untuk membuat perbedaan antara peretasan terhadap Kantor Manajemen Personalia dan pencurian di dunia siber terkait rahasia perusahaan AS untuk menguntungkan industri negara lain. Apa yang terjadi dalam kasus OPM itu, kata Clapper, bukan serangan: "Sebaliknya, itu bentuk pencurian atau spionase" Dan, kata Clapper, "kami juga melakukan cyberespionage dan kami tidak seburuk itu.

Clapper berpendapat, tidak bijak jika Amerika Serikat mencari cara menghukum negara lain atas sesuatu yang juga dilakukan oleh lintelijen kita sendiri. "Saya pikir itu ide yang baik untuk setidaknya berpikir tentang melihat tentang orang-orang yang tinggal di rumah-rumah kaca yang tidak harus melemparkan batu."

John McCain, Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat, menanggapinya dengan mengatakan, "Jadi, tidak apa-apa bagi mereka untuk mencuri rahasia yang paling penting kita karena kita hidup di sebuah rumah kaca? Itu mengejutkan. "

Clapper memprotes McCain dengan mengatakan bahwa dia tidak mengatakan itu hal yang baik. "Saya hanya mengatakan bahwa kedua negara terlibat dalam hal ini," katanya.

Risiko kontraintelijen dari penerobosan OPM, kata Clapper, signifikan. Dia mencatat bahwa badan-badan intelijen tidak tahu secara spesifik catatan apa yang diambil dari peretasan itu. Tetapi skala ancamannya memiliki implikasi yang sangat serius dari sudut pandang komunitas intelijen dan berpotensi bisa mengidentifikasi orang-orang "yang mungkin menjalankan tugas penyamaran." (wpost/abm/pnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar