Pancasila katanya lahir dari rahim sebuah bangsa
Di sari dari ragam sosial dan budaya
Di gali dari pemahaman para tetua
Di tinggikan sebagai dasar negara
Tetapi sayang, terlihat usang bagi generasi muda
#
Pancasila katanya perekat sebuah negara kesatuan
Tiap upacara bendera wajib dilafalkan
warga negara pun katanya mampu menghapalkan
bahkan dulu selalu dibuatkan penataran
Tetapi sayang, saat ini terlihat tidak lebih dari hanya sebuah peninggalan
#
Pancasila katanya sakti mandra guna
Unggul dari berbagai ideologi negara-negara di dunia
Umurnya dianggap kekal sepanjang masa
Hingga di negeri ini diperingati tiap tahunnya
Tetapi sayang, pancasila kini terlihat tak lebih dari sekedar kata-kata
#
Pancasila katanya menjunjung asas pemusyawarakatan perwakilan
Demi mewujudkan pemerataan keadilan
Dilandasi semangat persatuan
Ditegakkan atas nama keTuhanan
Tetapi sayang, semuanya kini nampak seperti cerita negeri khayalan
#
Pancasila katanya berharga bagai pusaka
Bagi setiap pemimpin wajib dijadikan senjata
Menyejahterakan dan membela rakyat jelata
Membangun sebuah bangsa makmur sentosa
Tetapi sayang, kebanyakan mereka lebih pintar berpura-pura lupa
#
Pancasila katanya wajib dibela mati-matian
Tak boleh sedikitpun menerima gugatan
Apalagi jika ada yang berniat menggantikan
Maka taruhan nyawa siap dikorbankan
Tetapi sayang, itu hanya manis dipemikiran, cobalah lihat kenyataan.
#
Lalu jika demikian, dimana pancasila dikekinian ?
Jujur kumenjawab; terpinggirkan oleh zaman,
tersudut dilorong-lorong gelap kesunyian,
dan mungkin sebentar lagi menjemput kematian
Maka haruskah demikian ?
Silahkan kalian memberi jawaban.
------------------------------------------------------------------------------------
Karya : Akbar Bahar
Toyama, 3/6/2013
sumber : http://www.kompasiana.com/akbarbahar/puisi-untuk-pancasila_5529cd9cf17e610929d6240e