Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mempertimbangkan pemberian amnesti kepada tahanan dari pemberontak Komunis | (Istimewa) |
Ide untuk melepaskan para tahanan ini ditujukan untuk dimulainya kembali perundingan perdamaian dengan pemberontak komunis yang sebelumnya terhenti. Ide ini pun mendapat sambutan yang sangat baik dari Ketua Tentara Partai Komunis Filipina (NDF), Luis Jalandoni
"Kami sangat senang (mendengar) amnesti umum untuk melepaskan tahanan politik yang dideklarasikan oleh Duterte ketika ia menjadi presiden," kata Jalandoni seperti dikutip dari Asian Correspondent, Rabu (18/5/2016).
Jalandoni mengatakan, saat ini ada 543 tahanan politik, dimana 88 diantaranya menderita sakit dan lanjut usia. Ia juga mengatakan, 18 dari mereka adalah konsultan perdamaian NDF, dimana tiga diantaranya dijatuhi hukuman seumur hidup.
Dikatakan Jalandono, Duterte juga berencana untuk menghentikan semua operasi militer terhadap pemberontak komunis. Gerilyawan pun menyatakan setuju untuk melakukan gencatan senjata.
sumber : sindo/ian/pnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar