Puan kunjungan ke tempat soekarno temukan burung garuda. ©2016 Merdeka.com/istimewa |
Kepada siswa SD YPK Lobo yang sebanyak 232, Puan menjanjikan akan membelikan sepatu masing-masing satu pasang. Konon, Lobo disebut sebagai tempat Presiden Soekarno menemukan Burung Garuda Pancasila yang dalam bahasa daerah setempat disebut Iyambo.
Selain itu, Presiden Soekarno juga pernah membuat tongkat kayu dari kayu timomor, yang merupakan kayu paling baik di dari Gunung Siri, Lobo.
"Saya sangat senang bisa sampai di sini. Di sinilah Bung Karno menemukan burung Garuda yang kemudian menjadi lambang negara kita," kata Puan Maharani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/5).
Kunjungan kerja ke Kampung Lobo, Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana tersebut sekaligus dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional dan Acara Puncak Ekspedisi NKRI yang berlangsung di Kaimana, Jumat (20/5).
Selama di Lobo, Puan Maharani diterima secara adat setempat dengan dikalungkan dengan noken. Noken adalah tas khas masyarakat Papua.
"Karena dulu Bung Karno datang ke sini setelah dari Digul. Sekarang cucunya yang datang ke sini lagi. Tun amori (selamat datang)," kata Lambert, tokoh masyarakat adat setempat saat menyambut Puan.
Puan mengaku sangat senang dengan penerimaan secara adat tersebut. Ia berharap budaya dan adat setempat terus dipertahankan dan membangun Lobo sebagai desa wisata sejarah. Puan juga mendengarkan cerita tentang burung garuda (iyambo) versi masyarakat Lobo yang dibawakan oleh Benny Wariensai sebagai salah satu tetua adat setempat.
Cerita Benny sejalan dengan temuan Tim Ekspedisi NKRI soal adanya bangkai burung garuda di Pulau Garuda. "Ini suatu cerita yang harus terus dipertahankan dan dikembangkan. Ini juga harus diangkat oleh sektor pariwisata sehingga Lobo menjadi tujuan wisata sejarah," kata Puan.
Dalam kunjungan ke Lobo, Puan didampingi oleh Gubernur Papua Barat, Abraham Oktvianus Ataruri, Wakil Gubernur Papua Barat, Irene Manibui, Kapolda Papua Paulus Waterpouw, Kapolda Papua Barat, Royke Lumoa, Bupati Kaimana, Matius Mairuma.
Puan dan rombongan juga sempat mencicipi hasil masakan dengan cara bakar batu khas Papua, yang terdiri dari umbi-umbian, ayam dan ikan.
"Rasanya enak banget. Aromanya luar biasa. Enak sekali," kata Puan. (mrd/rff/pnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar