( foto : istimewa ) |
Hal tersebut dilakukan di sebuah ruang kelas di Taman Kanak-Kanak Darul Hikmah, Kelurahan Ngilir, Kecamatan Kendal, Jawa Tengah, yang dijadikan ruang periksa pasien layaknya puskesmas atau rumah medis.
Pasien yang ramai berdatangan, mayoritas adalah ibu-ibu dengan menenteng sampah. Selain mendapatkan obat-obatan, pasien juga diberi sebuah tempat sampah gratis.
Layanan kesehatan unik ini digagas oleh pengurus bank sampah Resik Becik yang bekerjasama dengan bank sampah Muslimat NU setempat.
Ketua paguyuban bank sampah Kabupaten Kendal, Nunuk Sarah mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mempermudah bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah mendapatkan layanan kesehatan. Tujuannya, adalah untuk membuka akses kemudahan masyarakat yang berpenghasilan rendah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Kegiatan ini sudah berjalan satu tahun, untuk sementara pasien yang datang merupakan jamaah pengajian rutin yang digelar atas kerjasama antara bank sampah Resik Becik dan Muslimat NU,” ujar Nunuk, Sabtu (21/5).
Satu persatu pasien yang datang diperiksa dokter Trihandayani guna mendapatkan obat yang tepat. “Saya tidak mementingkan honor, ini sebagai wujud sosial dokter terhadap masyarakat umum,” ujar Tri Handayani.
Sementara itu, Masruroh, salah seorang pasien mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut. Selain memudahkan dan hanya membawa sampah, warga yang datang juga mendapatkan hadiah.
Rata-rata pasien yang datang mengeluhkan penyakit batuk, pilek, kepala pusing dan gatal-gatal. Paguyuban bank sampah ini berharap, pemerintah setempat bisa memberikan pelayanan pengobatan murah kepada masyarakat kurang mampu meski dengan membayar menggunakan sampah.(hsg/aci/pnews)